EminaCheeklit Cream Blush ini terdiri dari warna segar kekinian, pink dan peach. Sayangnya, warna pink kurang cocok untuk tone kulitku yang kuning langsat. Kalau warna kulitmu cenderung dingin atau cerah, merah muda bakalan menonjolkan kesan sehat dipipimu. Jadi, supaya warnanya matching dengan kulitku, pilihanku jatuh pada warna peach yang segar.
Apa yang akan Anda dapatkan Modul Tutorial Materi bacaan elektronik disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Forum Diskusi Diskusikan materi belajar dengan siswa lainnya. Level Pemula Mempelajari topik dasar dengan objektif membuat produk, sistem, atau latihan sederhana. Deskripsi Kelas ini didesain oleh IBM Indonesia dan dicoding untuk developer yang ingin mempelajari aplikasi kognitif dengan menggunakan teknologi IBM Watson. Tool lain ang digunakan adalah CloudFoundry CF CLI, Postman, dan Android Studio opsional. Modul-modul dalam kelas ini adalah studi kasus pemanfaatan dan tersedia opsi-opsi sebagai berikutConversationText Processing & Information RetrievalImage/Object RecognitionContext / Natural Language UnderstandingData InsightsPrototipe aplikasi yang dibuat oleh peserta akan direview dalam maksimal 3 tiga hari kerja oleh tim dicoding. Peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat dicoding dan dapat membangun aplikasi kognitifnya sendiri. Belajar Gratis! Investasi yang dibutuhkan untuk Sertifikasi di kelas ini adalah Rp. atau menggunakan 400 dicoding IBM WatsonIBM Watson sebagai sebuah platform teknologi kognitif / kecerdasan buatan, mengusung replikasi kemampuan kognitif manusia, termasuk belajar, berinteraksi. mengenali objek, menganalisa, dan menarik kesimpulan dari data teks dan multimedia. Dengan dukungan IBM sebagai perusahaan teknologi, IBM Watson™ yang tersedia sebagai Software-as-a-Services SaaS dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan personalisasi dalam produk dengan sangat mudah. Selengkapnya Sembunyikan Curriculum Developer yang membangun kelas ini Najib Abdillah Product Engineer at Dicoding Indonesia Code Reviewer yang akan me-review tugas dan kode Anda Bibita Habibi Mustafa Platform Engineer at Dicoding Indonesia LINE API ExpertIoT Enthusiast Lihat semua kontributor dan reviewer Lihat semua kontributor dan reviewer Kontributor & Reviewer Kontributor kelas Curriculum Developer yang membangun kelas ini Tim Reviewer Code Reviewer yang akan me-review tugas dan kode Anda Bibita Habibi Mustafa Platform Engineer at Dicoding Indonesia LINE API ExpertIoT Enthusiast Bibita Habibi Mustafa Platform Engineer at Dicoding Indonesia LINE API ExpertIoT Enthusiast Testimoni Siswa Ribuan siswa sukses belajar di Dicoding Academy. Apa kata mereka? Berikut adalah testimoni asli mereka. Danar Dono Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya Memulai Dasar Pemrograman untuk Menjadi Pengembang Software Di kelas ini, akan diajarkan bagaimana konsep dasar pemograman. Saya sendiri merasa seperti mengulas kembali belajar mata kuliah algoritma 1, namun materinya disampaikan secara interaktif dan menyeyangkan sehingga relatif lebih cepat paham. Terima kasih Dicoding. Baca selengkapnya Muhammad Rafli Memulai Dasar Pemrograman untuk Menjadi Pengembang Software Kelas ini benar-benar memberikan pemahaman yang baik tentang pemrograman. Dengan bahasa yang menarik, mudah dipahami, dan sedikit humor, saya selaku orang non-IT dapat memahami kelas ini dengan baik. Terima kasih Dicoding. Baca selengkapnya Lihat semua testimoni Lihat semua testimoni Testimoni Siswa Danar Dono Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya Memulai Dasar Pemrograman untuk Menjadi Pengembang Software Di kelas ini, Anda akan diajarkan bagaimana konsep dasar pemograman. Saya sendiri merasa seperti mengulas kembali belajar mata kuliah algoritma 1, namun materinya disampaikan secara interaktif dan menyeyangkan sehingga relatif lebih cepat paham. Terima kasih dicoding atas materi pembelajarannya. Salam. Muhammad Rafli Memulai Dasar Pemrograman untuk Menjadi Pengembang Software Kelas ini benar-benar memberikan pemahaman yang baik tentang pemrograman. Dengan bahasa yang menarik, mudah dipahami, dan sedikit humor, saya selaku orang non-IT dapat memahami kelas ini dengan baik. Terima kasih Dicoding Thifal Nurrifqi Ariel Kurniawan Universitas Pendidikan Indonesia Memulai Dasar Pemrograman untuk Menjadi Pengembang Software Kelas ini sangat informatif dan bermanfaat bagi siapapun yang hendak memulai langkah di dunia pemrograman. Hal ini dikarenakan media dan pendekatan yang digunakan menjadikan saya mudah memahami tentang pemrograman dari 0 dan tidak buta arah untuk menentukan langkah selanjutnya. Timotius Haniel Memulai Dasar Pemrograman untuk Menjadi Pengembang Software Melalui kelas Basic Programming 101, Saya menyadari bahwa betapa pentingnya basic yang kuat bagi seorang developer. Melalui basic yang kuat, seorang programmer dapat lebih mudah mengembangkan setiap software yang akan dibangun. "Bangunan yang tinggi dan besar, pasti memiliki pondasi yang kokoh" Punya pertanyaan seputar kelas ini? Berikut adalah beberapa pertanyaan yang paling sering ditanyakan. Silabus Materi yang akan Anda pelajari pada kelas ini. Modul 1 Pengenalan Bluemix Modul 2 - Bluemix UI Modul 3 Watson Cognitive Platform Modul 4 Text & Audio - Watson Speech to Text Modul 4 - Lanjutan Text & Audio Watson Text to Speech Modul 4 lanjutan Text & Audio - Watson Tone Analyzer Modul 4 Lanjutan Text & Audio - Sample Project Modul 5 Watson Conversation Modul 6 Image & Visual Object - Watson Visual Recognition Modul 7 Document & Language - Watson Document Conversion Modul 7 Lanjutan Document & Language - Watson Language Translator Modul 7 Lanjutan Document & Language - Watson Natural Language Classifier Modul 7 Lanjutan Document & Language - Watson Natural Language Understanding Modul 8 Machine Learning - Watson Discovery Modul 8 Lanjutan Machine Learning - Personality Insights Modul 8 Lanjutan Machine Learning - Watson Retrieve and Rank Service

Heimstradan Mc Farling (dalam Prawitasari, 1989) menyatakan bahwa psikologi lingkungan adalah disiplin yang memperhatikan dan mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan lingkungan fisik. Sementara itu, Proshansky, Ittleson, dan Rivlin (dalam Prawitasari, 1989) menyatakan bahwa definisi yang kuat tentang psikologi lingkungan tidak ada.

Behaviorisme adalah teori bahwa psikologi manusia atau hewan dapat dipelajari secara objektif melalui tindakan perilaku yang dapat diamati. Bidang studi ini muncul sebagai reaksi terhadap psikologi abad ke-19, yang menggunakan pemeriksaan diri terhadap pikiran dan perasaan seseorang untuk memeriksa manusia dan hewan. psikologi. Takeaways Utama Behaviorisme Behaviorisme adalah teori bahwa psikologi manusia atau hewan dapat dipelajari secara objektif melalui tindakan perilaku yang dapat diamati, daripada pikiran dan perasaan yang tidak dapat diamati. Tokoh berpengaruh Behaviorisme termasuk psikolog John B. Watson dan BF Skinner, yang masing-masing terkait dengan pengkondisian klasik dan pengkondisian operan. Dalam pengkondisian klasik , hewan atau manusia belajar mengasosiasikan dua rangsangan satu sama lain. Jenis pengkondisian ini melibatkan respons yang tidak disengaja, seperti respons biologis atau emosional. Dalam pengkondisian operan, hewan atau manusia mempelajari suatu perilaku dengan mengaitkannya dengan konsekuensi. Ini dapat dilakukan melalui penguatan positif atau negatif, atau hukuman. Pengkondisian operan masih terlihat di ruang kelas hari ini, meskipun behaviorisme tidak lagi menjadi cara berpikir yang dominan dalam psikologi. Sejarah dan Asal-usul Behaviorisme muncul sebagai reaksi terhadap mentalisme, pendekatan subyektif untuk penelitian yang digunakan oleh psikolog pada paruh kedua abad ke-19. Dalam mentalisme, pikiran dipelajari dengan analogi dan dengan memeriksa pikiran dan perasaan sendiri—suatu proses yang disebut introspeksi. Pengamatan mentalis dianggap terlalu subjektif oleh para behavioris, karena mereka berbeda secara signifikan di antara peneliti individu, sering mengarah pada temuan yang kontradiktif dan tidak dapat direproduksi. Ada dua jenis utama behaviorisme behaviorisme metodologis, yang sangat dipengaruhi oleh karya John B. Watson, dan behaviorisme radikal, yang dipelopori oleh psikolog BF Skinner. Behaviorisme Metodologis Pada tahun 1913, psikolog John B. Watson menerbitkan makalah yang akan dianggap sebagai manifesto behaviorisme awal "Psikologi sebagai pandangan behavioris." Dalam makalah ini, Watson menolak metode mentalis dan merinci filosofinya tentang seperti apa seharusnya psikologi ilmu perilaku, yang disebutnya "behaviorisme." Perlu dicatat bahwa meskipun Watson sering dicap sebagai "pendiri" behaviorisme, dia sama sekali bukan orang pertama yang mengkritik introspeksi, juga bukan orang pertama yang memperjuangkan metode objektif untuk mempelajari psikologi. Namun, setelah makalah Watson, behaviorisme secara bertahap mulai berkembang. Pada 1920-an, sejumlah intelektual, termasuk tokoh-tokoh terkenal seperti filsuf dan kemudian Pemenang Nobel Bertrand Russell, mengakui pentingnya filosofi Watson. Behaviorisme Radikal Dari para behavioris setelah Watson, mungkin yang paling terkenal adalah BF Skinner. Berlawanan dengan banyak behavioris lain pada waktu itu, ide Skinner berfokus pada penjelasan ilmiah daripada metode. Skinner percaya bahwa perilaku yang dapat diamati adalah manifestasi luar dari proses mental yang tidak terlihat, tetapi lebih nyaman untuk mempelajari perilaku yang dapat diamati tersebut. Pendekatannya terhadap behaviorisme adalah untuk memahami hubungan antara perilaku hewan dan lingkungannya. Pengkondisian Klasik vs. Pengkondisian Operan Behavioris percaya bahwa manusia mempelajari perilaku melalui pengkondisian, yang mengaitkan stimulus di lingkungan, seperti suara, dengan respons, seperti apa yang dilakukan manusia ketika mereka mendengar suara itu. Studi kunci dalam behaviorisme menunjukkan perbedaan antara dua jenis pengkondisian pengkondisian klasik, yang dikaitkan dengan psikolog seperti Ivan Pavlov dan John B. Watson, dan pengkondisian operan, terkait dengan BF Skinner. Pengkondisian Klasik Anjing Pavlov Eksperimen anjing Pavlov adalah eksperimen yang dikenal luas yang melibatkan anjing, daging, dan suara bel. Pada awal percobaan, anjing akan disajikan daging, yang akan menyebabkan mereka mengeluarkan air liur. Namun, ketika mereka mendengar bel, mereka tidak melakukannya. Untuk langkah selanjutnya dalam percobaan, anjing-anjing itu mendengar bel sebelum mereka dibawakan makanan. Seiring waktu, anjing-anjing itu mengetahui bahwa bel yang berbunyi berarti makanan, jadi mereka akan mulai mengeluarkan air liur ketika mendengar bel—meskipun mereka tidak bereaksi terhadap bel sebelumnya. Melalui eksperimen ini, anjing-anjing secara bertahap belajar mengasosiasikan suara bel dengan makanan, meskipun mereka tidak bereaksi terhadap bel sebelumnya. Eksperimen anjing Pavlov menunjukkan pengkondisian klasik proses di mana hewan atau manusia belajar mengasosiasikan dua rangsangan yang sebelumnya tidak berhubungan satu sama lain. Anjing Pavlov belajar mengasosiasikan respons terhadap satu stimulus mengeluarkan air liur saat mencium bau makanan dengan stimulus "netral" yang sebelumnya tidak menimbulkan respons bunyi bel. Jenis pengkondisian ini melibatkan respons yang tidak disengaja. Pengkondisian Klasik Little Albert Dalam eksperimen lain yang menunjukkan pengkondisian emosi klasik pada manusia, psikolog JB Watson dan mahasiswa pascasarjananya Rosalie Rayner mengekspos seorang anak berusia 9 bulan, yang mereka sebut "Albert Kecil," ke tikus putih dan hewan berbulu lainnya, seperti kelinci dan anjing, serta kapas, wol, koran yang terbakar, dan rangsangan lainnya—semuanya tidak membuat Albert takut. Namun, kemudian Albert diizinkan bermain dengan tikus lab putih. Watson dan Rayner kemudian membuat suara keras dengan palu, yang membuat Albert ketakutan dan membuatnya menangis. Setelah mengulanginya beberapa kali, Albert menjadi sangat tertekan ketika dia hanya diberi tikus putih. Ini menunjukkan bahwa dia telah belajar mengasosiasikan responsnya menjadi takut dan menangis dengan stimulus lain yang tidak membuatnya takut sebelumnya. Pengkondisian Operan Kotak Skinner Psikolog BF Skinner menempatkan seekor tikus lapar di sebuah kotak berisi tuas. Saat tikus bergerak di sekitar kotak, kadang-kadang ia menekan tuas, akibatnya menemukan bahwa makanan akan jatuh ketika tuas ditekan. Setelah beberapa waktu, tikus mulai berlari lurus ke arah tuas ketika ditempatkan di dalam kotak, menunjukkan bahwa tikus telah mengetahui bahwa tuas itu berarti akan mendapatkan makanan. Dalam percobaan serupa, tikus ditempatkan di dalam kotak Skinner dengan lantai beraliran listrik, menyebabkan tikus tidak nyaman. Tikus menemukan bahwa menekan tuas menghentikan arus listrik. Setelah beberapa waktu, tikus itu mengetahui bahwa tuas itu berarti bahwa tuas itu tidak lagi terkena arus listrik, dan tikus itu mulai berlari lurus ke arah tuas itu ketika ia ditempatkan di dalam kotak. Eksperimen kotak Skinner mendemonstrasikan pengkondisian operan , di mana hewan atau manusia mempelajari suatu perilaku misalnya menekan tuas dengan mengaitkannya dengan konsekuensi misalnya menjatuhkan pelet makanan atau menghentikan arus listrik. Tiga jenis penguatan adalah sebagai berikut Penguatan positif Ketika sesuatu yang baik ditambahkan misalnya pelet makanan dimasukkan ke dalam kotak untuk mengajarkan perilaku baru. Penguatan negatif Ketika sesuatu yang buruk dihilangkan misalnya arus listrik berhenti untuk mengajarkan perilaku baru. Hukuman Ketika sesuatu yang buruk ditambahkan untuk mengajarkan subjek untuk menghentikan perilaku. Pengaruh pada Budaya Kontemporer Behaviorisme masih dapat dilihat di kelas modern , di mana pengkondisian operan digunakan untuk memperkuat perilaku . Misalnya, seorang guru dapat memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi baik dalam ujian atau menghukum siswa yang berperilaku tidak baik dengan memberi mereka waktu penahanan. Meskipun behaviorisme pernah menjadi tren dominan dalam psikologi pada pertengahan abad ke-20, sejak itu kehilangan daya tarik ke psikologi kognitif, yang membandingkan pikiran dengan sistem pemrosesan informasi, seperti komputer. Sumber Baum, W. “Apa itu behaviorisme?” Dalam Memahami Behaviorisme Perilaku, Budaya, dan Evolusi, Edisi Ketiga , John Wiley & Sons, Inc., 2017. Cascio, C. “Bagaimana saya akan menerapkan filosofi behavioris di kelas?” Seattle Pi . Kim, E. "Perbedaan antara pengkondisian klasik dan operan." 2015. Goldman, JG “Apa itu pengkondisian klasik? Dan mengapa itu penting?” Scientific American , 2012. Malone, JC "Apakah John B. Watson benar-benar 'menemukan' behaviorisme?" Analis Perilaku , vol. 37, tidak. 1, 2014, hlm. 1-12. McLeod, S. "Skinner - pengkondisian operan." Psikologi Sederhana , 2018. Pavlov, I. "Refleks bersyarat Penyelidikan aktivitas fisiologis korteks serebral." Klasik dalam Sejarah Psikologi , 1927. Pizzurro, E. “Dapatkah behaviorisme masih berlaku dalam menghadapi oposisi yang luar biasa?” Penelitian Kepribadian , 1998. Watson, JB "Psikologi sebagai behavioris melihatnya." Tinjauan Psikologis , vol. 20, tidak. 2, 1913, hlm. 158-177. Watson, JB, dan Rayner, R. "Reaksi emosional yang dikondisikan." Klasik dalam Sejarah Psikologi . Wozniak, R. "Perilaku Tahun-tahun awal." Bryn Mawr College, 1997.

Akulangsung merasakan efeknya pada wajahku ketika aku selesai menggunakan masker Emina ini. Wajahku jadi tampak bersih, tanpa minyak, halus dan berseri. Untuk seharga IDR 14.000 an, masker ini worth it banget sih. Selain itu, masker ini juga mudah dibeli di toko-toko kosmetik terdekat seperti Guardian dan Watson. - Jika Anda menyukai atau pernah menonton serial After Life, tentu familier dengan surat kabar Tambury Gazette yang menjadi bagian plot ceritanya. Tambury Gazette merupakan surat kabar lokal yang beredar secara gratis dan selalu mengangkat keunikan komunitasnya. Di kehidupan nyata pun, kerja surat kabar lokal pun tak jauh beda dari gambaran dalam serial itu. Biasanya, selain mengangkat keunikan masyarakat, surat kabar lokal juga menjadi corong aspirasi politik dan sosial masyarakat. Pada awal abad ke-19, warga Kota Manchester, Inggris, memiliki surat kabar Manchester Observer. Namun, surat kabar itu terpaksa berhenti terbit karena dianggap terlalu vokal dalam pemberitaan terkait peristiwa Pembantaian Peterloo pada 16 Agustus 1819. Kala itu, iklim sosial politik Inggris sedang menghangat oleh gerakan menuntut reformasi parlemen. Dianggap terlalu radikal, Pemerintah Inggris pun membredel Manchester Observer. Pada 1821, sekira dua tahun usai pembredelan itu, seorang pengusaha konveksi bernama John Edward Taylor berinisiatif memulai penerbitan surat kabar lokal yang baru. Taylor adalah seorang reformis moderat pada mulanya. Ketika Pembantaian Peterloo terjadi, dia juga tengah berada di sana dan menyaksikannya. Kejadian mengerikan itu meradikalisasi pandangan politik Taylor kemudian. Seiring dengan gerakan reformasi sosial yang terus bergulir, Taylor sangat percaya bahwa publik membutuhkan pemberitaan yang seimbang, jujur, dan teliti. Dengan bantuan dari kawan pengusaha yang berhimpun dalam Little Circle dan modal £ Taylor mendirikan The Manchester Guardian. Selain itu, dalam mempersiapkan penerbitan korannya, Taylor juga dapat bantuan dari Jeremiah Garnett yang punya keahlian dalam bidang percetakan. Edisi pertama The Manchester Guardian terbit pertama kali pada Sabtu, 5 Mei 1821. Kini, surat kabar itu telah bertansformasi menjadi The Guardian. Jadi, jika berpatokan pada tarikh pendirian itu, The Guardian telah eksis selama 200 tahun pada minggu lalu. Garnett lalu diplot menjadi editor pertama The Manchester Guardian. Untuk menjalankan kerja redaksi dan penerbitan, mereka menyewa sebuah ruang kantor di Market Street, tepat di jantung kota Manchester. Semula The Manchester Guardian terbit seminggu sekali dengan empat halaman per edisi. Oplah awalnya juga hanya 1000 eksemplar. Harganya tergolong mahal untuk ukuran pendatang baru, yaitu 7 pence—kira-kira senilai £2 dengan kurs hari ini. Hanya warga kelas ekonomi menengah ke atas-lah yang bisa mendapatkannya. Tapi, bukan berarti seluruh keuntungan penjualannya masuk kantong manajemen. Pasalnya, The Manchester Guardian wajib menyetor 4 pence per eksemplar kepada pemerintah sebagai pelunasan Stamp Duty—pajak untuk dokumen-dokumen legal. Ketika Stamp Duty dihapus pada 1855, barulah The Manchester Guardian bisa menurunkan harganya menjadi lebih terjangkau, sekira 2 pence Jurnalisme dan Politik “Surat kabar lokal adalah suara dari keprihatinan pembaca. Karena alasan inilah, surat kabar lokal mulai dianggap sebagai penyambung aspirasi yang halus bagi komunitas mereka,” tulis John Hill dalam bukunya The British Newspaper Industry 2016. Edisi-edisi perdananya The Manchester Guardian menampilkan berita-berita advertorial, seperti penemuan anjing peliharaan yang hilang, pemasaran alat kesehatan, sampai promosi menu vegetarian. Semua itu muncul di halaman pertama sejak edisi perdana hingga 1952. Meski begitu, The Manchester Guardian sudah sangat politis sejak awal. Sebuah artikel utama yang muncul pada 1823, misalnya, memperlihatkan perlawanan surat kabar ini terhadap pakta perdagangan budak 1807. Selain itu, redaksi juga mendorong berlakunya sistem perdagangan bebas. Taylor sendiri punya komitmen yang jelas terhadap jurnalisme dan politik. Dalam naskah prospektus pendirian The Manchester Guardian, Taylor menulis, “Dalam sejarah negara kita, baru kali ini banyak pertanyaan yang lebih penting ketimbang apa yang diklaim sebagai perhatian publik. Oleh karena itu surat kabar ini akan menjadi media diskusi politik yang sangat terbuka dan disertai dengan detail fakta yang akurat”. Meski begitu, The Manchester Guardian baru dikenal luas dalam skala nasional ketika Charles Prestwich Scott menjadi editornya. Scott bergabung dengan The Manchester Guardian pada 1871 dan diplot sebagai editor setahun kemudian. Dia memegang jabatan itu cukup lama, hingga 1929. Selama jadi editor, Scoot membuat kebijakan-kebijakan yang menjadikan korannya sebagai salah satu media yang dihormati. Dia juga merekrut banyak jurnalis berpengaruh di Inggris untuk memperkuat redaksi. Terkait peran Scott, Encyclopaedia Britannica menulis, “Dia menuntut kualitas tulisan yang cermat dan bersikeras agar korannya menyajikan berita dengan jujur dan adil. Dia pernah mengatakan, Komentar itu gratis, tetapi fakta itu suci.’” Di bawah kepemimpinannya, The Manchester Guardian menjadi makin liberal. Koran ini tak ragu menentang arus, salah satunya soal dukungannya atas Irish Home Rule pada 1886. Scott secara pribadi mendukung William Gladstone ketika terjadi perpecahan dalam Partai Liberal Inggris. Mereka juga melawan opini umum ketika terang-terangan menentang Perang Boer di Afrika Selatan. Pada 1905, Scott membeli kepemilikan The Manchester Guardian. Infografik 200 Tahun The Guardian. Momen Satu Abad Pemimpin redaksi Katharine Viner dalam esai peringatan 200 tahun The Guardian menyebut, medianya punya tujuan lebih besar daripada sekadar profit. Itu adalah pernyataan klise yang bisa juga diaku oleh surat kabar lain. Namun, The Guardian berani mendaku bahwa mereka telah memegang nilai itu sejak awal pendirian. Dalam esainya, Viner kembali mengulang kata-kata Scott kala memperingati seabad The Manchester Guardian. “Sebuah surat kabar selalu memiliki dua sisi. Di satu sisi, ia adalah bisnis, seperti yang lainnya. Tapi, ia lebih dari sekedar bisnis biasa karena ia adalah sebuah institusi yang mencerminkan dan mempengaruhi kehidupan seluruh komunitas. Oleh karena itu, ia punya kompas moral,” tutur Scott. Apa yang diomongkan Scott itu pun sebenarnya sudah menjadi komitmen John Edward Taylor saat pertama kali mendirikan The Manchester Guardian. Ia didirikan sebagai reaksi atas Pembantaian Peterloo, untuk memberikan “pendidikan” politik kepada publik. Seiring dengan itu, bisnis pun berjalan dengan memanfaatkan peningkatan minat masyarakat atas isu-isu sosial dan politik. Scott tidak main-main dengan pernyataannya. Lulusan Universitas Oxford itu membuktikan diri dengan mencurahkan begitu banyak tenaga dan waktu dalam karier profesionalnya untuk membangun surat kabar itu. Lama kerja Scott bahkan melebihi setengah usianya karena ia jadi editor selama 57 tahun. Karier panjang Scott yang dikenal sebagai pendukung golongan liberal itu sukses membawa The Manchester Guardian menjadi salah satu surat kabar paling prestisius di dunia. “Scott-lah yang membentuk media ini hingga seperti yang kita kenal hari ini. Scott menanamkan bahwa nilai-nilai The Guardian adalah kejujuran, integritas, keberanian, keadilan, rasa tanggung jawab kepada pembaca dan komunitas. Dia juga menekankan bahwa The Guardian harus dipimpin secara editorial dan jurnalis harus bebas dari komersialisasi atau intervensi politik,” tulis Viner. Jika menilik sejarah koran ini, itu bukanlah isapan jempol belaka. Sebelum Scott menjadi editor, berkat tim editorial yang solid, The Manchester Guardian berhasil meningkatkan oplahnya secara bertahap. Dari semula eksemplar lalu menjadi eksemplar hingga kemudian mencapai eksemplar pada 1850-an. Ketika Scott bergabung, oplah koran ini mencapai angka eksemplar pada 1940-an. Pada 1980-an, oplah koran ini bahkan menyentuh angka setengah juta eksemplar. Bertahan di Tengah Badai Scott wafat pada Januari 1932. Setelah itu, kendali The Manchester Guardian diteruskan oleh dua anaknya, John Russell Scott dan Edward Taylor Scott. Keduanya sudah terlibat aktif dalam bisnis koran itu sejak sang ayah memutuskan untuk menarik diri dari aktivitas editorial sekira 1929. John mulanya didaulat sebagai manajer dan Edward sebagai editor. Demi menjaga kemandirian korannya, keduanya lalu membuat kesepakatan penting. “Menyadari bahwa kemandirian korannya di masa depan akan terancam jika salah satu dari mereka meninggal, John dan Edward sepakat bahwa jika salah satu dari mereka meninggal, yang satu akan membeli saham yang lain,” tulis The Guardian. Tapi, John tak lama pegang kemudi. Dia kehilangan semangat karena Edward meninggal beberapa bulan setelah sang ayah mangkat. Sesuai kesepakatan, John pun mengambilalih sepenuhnya The Manchester Guardian. Masalahnya, John tak hanya dibebani The Manchester Guardian saja. Dia juga dituntut menjaga profit besar Manchester Evening News yang dibeli keluarganya pada 1924. Dia tak bisa lepas tangan begitu saja karena dua surat kabar itu telah memiliki komunitas pembaca yang begitu luas dan mempekerjakan banyak karyawan. John Scott akhirnya menempuh langkah kontroversial. Dia memutuskan untuk melepas kepemilikannya atas kedua surat kabar yang berada di bawah naungan Guardian Media Group itu. Langkah John itu sempat mengundang komentar dari Gavin Simonds, orang dekat John yang belakangan menjadi Lord Chancellor. “Keputusan anda adalah keputusan yang sangat aneh dan tidak masuk akal dalam logika berpikir orang Inggris. Bagaimana mungkin Anda melepaskan diri anda dari hak milik,” kata Simonds seperti dilansir The Guardian. Pada 1936, John secara resmi menyerahkan kepemilikannya kepada Scott Trust. Institusi itulah yang kemudian menjaga The Manchester Guardian tetap menjalankan prinsip dan tradisi jurnalismenya yang sudah berjalan lebih dari seratus tahun. Meski begitu, keluarga Scott tetap ikut aktif menjalankan perusahaannya hingga 1984. Melepas hak kepemilikan bukan cuma satu-satunya kontroversi yang mengiringi perjalanan The Manchester Guardian. Pada 1944, Wadsworth dipercaya memimpin editorial koran itu. Namun, publik kemudian menganggap kepemimpinan Wadsworth justru membuat koran itu kehilangan karakter. Banyak orang mengeluh kualitas penerbitan The Manchester Guardian menurun. Dari jumlah halaman yang sangat terbatas, kualitas cetak yang buruk, hingga kecurigaan adanya agenda berita yang aneh. Pada 1959, The Manchester Guardian mengubah namanya menjadi The Guardian. Lalu, pada 1964, kantor redaksinya pindah ke London. Kemudian, koran ini mulai mengalami masalah finansial yang pelik. The Guardian sampai harus mengandalkan Manchester Evening News untuk dukungan keuangan. Manajemen The Guardian sempat menjajaki kemungkinan merger dengan The Times untuk mengatasi masalah keuangan itu. Namun, langkah itu tidak menghasilkan apa-apa pada akhirnya. Pada 1976, kantor The Guardian pindah sepenuhnya ke London. Kondisi bisnis pun mulai membaik dan perlahan mereka mulai kembali pada “tradisinya” sebagai koran kritis. Dalam iklim politik yang semakin terpolarisasi pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, The Guardian memposisikan diri sebagai corong suara kaum kiri yang teguh. - Sosial Budaya Penulis Tyson TirtaEditor Fadrik Aziz Firdausi
Becauseof Ace's blood, the blood of the former One Piece Gol D . Roger , it is impossible for the world One after another, crew members regained consciousness, and armed Yakumo surrounded the The grumpy crew members directly picked up the
Pernahkah kalian merasa takut terhadap sesuatu? Pasti dong. Kita memiliki sifat bawaan sejak lahir, yaitu rasa takut. Tetapi sebenarnya apa yang kita takuti adalah sebuah hasil dari pengalaman yang kita alami traumatis. Hal ini diteliti oleh John Broadus Watson1879-1958, yang juga merupakan penemu Teori Behaviorisme. Penasaran seperti apa eksperimen yang dikenal dengan Little Albert Experiment ini? Baca juga Graphene, material superkonduktor masa depan Ide eksperimen John B. Watson muncul berdasarkan eskperimen yang dilakukan oleh Ivan Petrovic Pavlov, salah satu psikolog paling terkemuka dalam sejarah penemu classical conditioning. Dalam teori Pavlov, mengemukakan bahwa belajar itu adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat conditions yang kemudian menimbulkan reaksi response. Berdasarkan penelitian Pavlov inilah, Watson mencari jawaban atas pertanyaan “apakah ketakutan merupakan sebuah reaksi yang muncul perlahan ataukah hanya sebuah naluri?” John Watson dan asistennya mulai mengamati anak-anak di tempat penitipan anak di Rumah sakit John Hopkins. Dengan beberapa syarat dan kondisi yang diamati, Watson memilih subjek penelitiannya yang dinamakan the Little Albert. Baca juga Stockholm Syndrome, Kejadian Psikologis Aneh Tapi Nyata Eksperimen dilakukan, Little Albert dikenalkan terhadap beberapa benda dan objek seperti tikus, kelinci, mainan berbulu, kertas yang terbakar, dan topeng yang tentunya baru pertama kali dilihat oleh Little Albert. Tujuannya tahap ini adalah untuk melihat bagaimana refleks dari Little Albert unconditioned responses terhadap benda-benda tersebut. Hasilnya, Little Albert hanya tersenyum pada semua benda yang dilihatnya itu. Kelanjutan eksperimen, Little Albert dibawa ke sebuang ruangan kosong. Hanya terdapat sebuah matras di ruangan itu. Little Albert dibiarkan sendirian, kemudian dibawa masuk sebuah tikus putih ke dalam ruangan itu. Little Albert yang masih polos tidak menunjukkan ketakutan terhadap tikus putih ini, justru malah tertawa dan bermain dengan objek. Baca juga Mengapa Orang-Orang Menganggap Dirinya Lebih Superior dari yang Lain? Tahap selanjutnya, tikus yang sama dimasukkan kembali ke dalam ruangan, namun dengan kondisi yang berbeda. Little Albert dipaparkan dengan suara pukulan palu pada sebuah meja besi. Merasa asing dengan suara yang diberikan, Little Albert menjadi takut dan mulai menangis. Setelah beberapa saat, suasana kembali normal tidak ada paparan suara palu, Little Albert melanjutkan bermain dengan tikus. Setiap mulai menyentuh tikus, kembali suara palu dibunyikan. Keadaan ini dilakukan terus-menerus, hingga akhirnya Little Albert merasa takut untuk menyentuh tikus itu. Baca juga Generasi Pertama Kuliah Cenderung Terkena Imposter Syndrome Tahap tersebut diulang-ulang selama beberapa hari, hasilnya Little Albert merasa takut dan tertekan setiap kali melihat benda berbulu, terutama berwarna putih. Merasa tidak cukup puas dengan hasil eksperimen, Watson dan asistennya mencoba masuk ke dalam ruangan dengan menggunakan topeng dan kostum berbulu untuk melihat respon Little Albert. Ternyata, Little Albert tetap merasakan ketakutan sama seperti saat melihat benda berbulu dan berwarna putih. Ketakutan Little Albert sudah tertanam di memorinya. Baca juga Bagaimana Tikus Mengubah Surga Mereka Menjadi Neraka Distopia Meskipun eksperimen Watson ini dianggap berhasil untuk membuktikan classic conditioning, semua orang setuju bahwa ini adalah eksperimen jahat, tidak etis dan paling tidak manusiawi dalam sejarah. Satu hal yang pasti, meskipun classic conditioning terbukti, namun percobaan ini membuat trauma pada Little Albert, ia merasa tidak nyaman ketika ditinggal sendirian. Lebih parahnya, para psikolog tidak pernah mencoba terapi untuk pemulihan little Albert dan justru meninggalkan rumah sakit tempat Little Albert dititipkan. Percobaan ini memicu banyak reaksi negatif di kalangan masyarakat umum dan juga para psikolog. But, what is done is done. Nasib tragis menimpa Little Albert, yang nama sebenarnya adalah Douglas Merritte yang berubah menjadi seorang anak dengan gangguan kepribadian dan fobia terhadap objek yang berbulu berwarna putih. Baca juga Ekspansi Pertama Manusia Asia ke Amerika Utara Melalui Jalur Laut Little Albert meninggal karena hidrocephalia sebelum usianya ke 7 tahun. Sumber
Hmmkira-kira merek apa saja ya? Yuk baca artikelnya sampai habis dan siapkan daftar belanjaanmu ya Bela! 1. Guardian Tentunya promo ini juga berlangsung sampai tanggal 23 Juni 2019 di counter Beauty Treats yang berada di Guardian dan Watson. 4. Nood Cosmetics Ini Perbedaan Gaya Makeup Korea dan Amerika. Jennifer Alexis Tanjung 15 Juli 2022 Jika Anda kebetulan sedang jalan-jalan ke beberapa mall besar, mungkin Anda akan menjumpai salah satu dari dua toko yaitu Guardian atau Watsons. Kedua jenis retailer ini dikelompokan dalam sebuah grup khusus yaitu “Drug Store” atau dikelompokan dalam “Speciality Store”. Kedua brand toko tersebut menjual beberapa kategori jenis barang yaitu pharmaceutical obat-obatan, personal care hair care, soap, body fragrance, facial care, skin care, dll, paper product tissue, sanitary napkins, dll, dll. Kedua brand toko ini biasanya mengkhususkan diri hanya pada kategori produk yang terkait dengan health and beauty. Berikut kami membahas perbedaan antara Watsons dan Guardian sebagai berikut, yuk simak! Watsons Watsons merupakan retail yang menjual produk kesehatan dan kecantikan. Watsons sudah memiliki cukup banyak branch yang tersebar di Indonesia. Watsons berada di bawah naungan PT Duta Intidaya Tbk yang mana toko pertama Watsons sudah didirikan sejak tahun 2006. Saat ini, Watsons telah mengoperasikan lebih dari 5200 toko dan lebih dari apotik di 12 pasar Asia dan Eropa seperti Hongkong, Cina Daratan, Taiwan, Macau, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Indonesia, Korea, Turki, dan Ukraina. Baca juga Pilih Mana Transmart atau Hypermart? Kelebihan Watsons Berikut kelebihan Watsons yang perlu Anda ketahui E-Commerce & Mobile Aplikasi Watsons Baru-baru ini Watsons melaunching e-commerce & mobile aplikasi Watsons yang artinya Anda sudah dapat membeli produk-produk yang ada di Watsons secara online. Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi Watsons, karena para konsumen akan sangat terbantu dari berbagai aspek seperti waktu, tenaga, dll. Dampak positif lain yang dapat diambil adalah kelengkapan barang yang tersedia. Berbeda halnya jika Anda datang ke salah satu toko Watsons, namun barang yang diinginkan sedang out of stock. Dengan online, semua barang dari brand-brand yang terdapat di Watsons semuanya lengkap dan tersedia. Promo Eksklusif Watsons menawarkan promo-promo yang sangat eksklusif dan hanya bisa didapatkan via online saja. Dimulai dari diskon up to 70%, Hot Deals, Spesial Satu, Spesial Dua, hingga info produk terlaris di Watsons. Gratis Ongkos Kirim Bagi Anda yang akan berbelanja di Watsons tak perlu khawatir dengan ongkos kirim karena Watsons menawarkan promo gratis biaya kirim dengan syarat dan ketentuan berlaku. Kekurangan Watsons Berikut kekurangan Watsons yang perlu Anda ketahui Produk Kurang Bervariasi Salah satu yang menjadi kekurangan Watsons adalah produk yang kurang bervariasi. Watsons dinilai memiliki kelengkapan produk dari berbagai merek jika dibandingkan dengan Guardian. Namun, baru-baru ini Watsons mengeluarkan produk perawatan kulit berbahan organik yang berbahan natural dari alam, dapat Anda baca selengkapnya di Harga Produk Relatif Mahal Selain kurang bervariasi, produk-produk di Watsons dinilai lebih mahal dibandingkan produk yang dijual di Guardian. Meskipun begitu, Watsons sering mengadakan promo bahkan sampai diskon 70%. Gratis Ongkir Hanya di Jawa dan Bali Promo gratis biaya pengiriman ternyata hanya berlaku bagi pelanggan yang berdomisili di Jawa & Bali. Hal ini sedikit menyulitkan untuk pelanggan yang berada di Indonesia selain domisili Jawa dan Bali. Kelebihan WatsonsKekurangan Watsons - E-Commerce & mobile aplikasi Watsons- Produk kurang bervariasi- Promo eksklusif- Harga produk relatif mahal - Gratis ongkos kirim- Gratis ongkir hanya di jawa dan bali Guardian Guardian merupakan retail kesehatan dan kecantikan terkemuka di Indonesia yang tidak hanya menyediakan obat-obat apotek, tetapi juga produk kesehatan dan kecantikan untuk masyarakat di Indonesia. Guardian telah hadir di Indonesia sejak tahun 1990, dan sekarang sudah mencapai lebih dari 300 outlet di bawah PT Hero Supermarket Tbk yang tersebar di seluruh Indonesia. Kelebihan Guardian Berikut kelebihan Guardian yang perlu Anda ketahui Harga Produk Murah Dibandingkan dengan pesaingnya Watsons, Guardian memiliki harga produk yang lebih murah. Selain murah, Guardian memiliki promo paling terkenal yaitu “+1000 get two”. Promo ini hanya ditawarkan oleh Guardian, dimana jika Anda membeli 1 produk, Anda bisa mendapatkan 2 produk sekaligus hanya dengan menambah Rp. dari harga produk tersebut. Koleksi Produk Lengkap Guardian diklaim memiliki berbagai koleksi produk kesehatan dan kecantikan yang sangat lengkap mulai dari merek hingga variasi merek tersebut. Produk yang ditawarkan Guardian bukan hanya produk yang berada di pasaran, tetapi juga produk eksklusif yang unik dan tidak dimiliki oleh pesaing lain serta produk tersebut merupakan produk impor yang kualitasnya sangat terjamin. Pelayanan Juara Guardian memiliki pelayanan yang patut diacungi jempol. Guardian memiliki karyawan yang teredukasi dan sangat mengenal produk-produk yang dijual sehingga karyawan tidak hanya dapat melayani konsumen tetapi juga dapat menjelaskan serta memberikan konsultasi terkait penggunaan suatu produk. Kekurangan Guardian Berikut kekurangan Guardian yang perlu Anda ketahui Belum Tersedia Dalam Mobile Aplikasi Sayangnya, Guardian belum tersedia dalam mobile aplikasi seperti pesaingnya Watsons. Guardian hanya menyediakan e-commerce via website yang dinilai kurang praktis dibandingkan mobile aplikasi. Tidak Tersedia Member Card Saat ini Guardian belum memiliki member card, sementara ini Group corporate ini menyediakan kartu Permata Hero Card yang bekerjasama dengan Bank Permata dengan banyak benefit khusus untuk costumer. Sulit Ditemukan Guardian sulit ditemukan karena biasanya hanya terdapat di dalam mall-mall besar. Guardian memiliki segmen dan target pasar khusus yang mana produknya tidak di konsumsi oleh seluruh masyarakat Indonesia. Maka dari itu, Guardian hanya membuka cabang di beberapa tempat yang masyarakatnya merupakan target Guardian, sehingga Guardian terbilang lamban dalam memperbanyak cabang toko. Kelebihan GuardianKekurangan Guardian - Harga produk murah- Belum tersedia dalam mobile aplikasi- Koleksi produk lengkap- Tidak tersedia member card - Pelayanan juara- Sulit ditemukan Pilih Mana Watsons atau Guardian? Di atas telah dijelaskan mengenai perbedaan antara Watsons dan Guardian. Untuk lebih jelasnya, kami telah merangkum perbedaan antara Watsons dan Guardian tersebut pada tabel berikut ini WatsonsGuardian - E-Commerce & mobile aplikasi Watsons- Belum tersedia dalam mobile aplikasi- Produk kurang bervariasi- Harga produk murah - Harga produk relatif mahal- Koleksi produk lengkap Kesimpulan Dari penjelasan mengenai perbedaan Watsons dan Guardian dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun kami lebih merekomendasikan Guardian karena harga produk murah dan koleksi produknya lengkap. Kamu pilih yang mana? Vote sekarang dan lihat hasil survey yang jadi selera pembaca lainnya Baca jugaPilih Mana Watson atau Century?Pilih Mana Guardian atau Century?9 Merk Shower Cap Yang Bagus 2022Pilih Mana Ace Hardware atau IKEA?Pilih Mana FreshCare atau Safe Care?Pilih Mana Zwitsal atau Johnsons? IbuSyakir datang berjumpa dengan Mak Lin menyakinkan wanita itu dengan penerimaan keluarga mereka terhadap Mak Lin. Sungguh! Satu dalam seribu. Mungkin inilah agaknya rasa barang-barang tester di Guardian dan Watson tu. Tiga hari aku tidak datang kerja dengan alasan tidak sihat. Kemudian, umi pelik tengok keadaan aku hinggalah si budak Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang diperkenalkan oleh John 1878 – 1958, seorang ahli psikologi berkebangsaan Amerika Serikat, Witson dikenal sebagi Bapak Behaviorisme karena prinsip-prinsip pembelajaran barunya berdasarkan teori Stimulus – Respons Bond. Menurut behaviorisme yang dianut oleh Watson, tujuan utama psikologi adalah membuat prediksi dan pengendalian terhadap perilaku dan sedikitpun tidak ada kaitannya dengan kesadaran. Menurut teori ini yang dapat dikaji oleh psikologi adalah benda-benda atauhal-hal yangdapat diamati secara langsung, yaitu rangsangan stimulus, dan gerak balas respons, sedangkan hal-hal yang terjadi pada otak tidak berkaitan dengan kajian. Maka dalam proses pembelajaran menurut Watson, tidak ada perbedaan antar manusia dan behaviorisme hanya menganalisis perilaku yang tampak pada diri seseorang yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitar. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia yang buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang benar-benar objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, tentang semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat,tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi secara karena kesadaran tidak termasuk benda yang dikaji oleh behaviorisme, maka psikologi ini telah menjadikan ilmu mengenai perilaku manusia menjadi sangat sederhana dan mudah dikaji. Mengapa? Karena semua perilaku menurut behaviorisme, termasuk tindak balas respons yang ditimbulkan oleh adanya rangsangan stimulus. Jadi, jika gerak balas telah diamati dan diketahui, maka rangsangan dapat diprediksikan. Begitu juga jika rangsangan telah diamati dan diketahui, maka gerak balas pun dapat diprediksikan. Dengan demikian, setiap perilaku itu dapat diprediksikan dan dikendalikan. Watson juga dengan tegas menolak pengaruh naluri instinct dan kesadaran terhadap perilaku. Jadi semua perilaku dipelajari menurut hubungan stimulus – respons. Untuk membuktikan kebenaran teori behaviorismenya terhadap manusia, Watson mengadakan eksperimen terhadap Albert seorang bayi berumur 11 bulan. Pada mulanya Albert adalah seorang bayi yang gembira yang tidak takut terhadap binatang seperti tikus putih berbulu halus. Albert senang sekali bermain bersama tikus putih yang berbulu cantik itu. Dalam eksperimen ini, Watson memulai proses pembiasaannya dengan cara memukul sebatang besi dengan sebuah palu setiap kali Albert mendekati dan ingin memegang tikus putih itu, dan juga terhadap kelinci putih. Dengan eksperimen itu, Watson mengatakan bahwa dia telah berhasil membuktikan bahwa pelaziman dapat mengubah perilaku seseorang secara pembelajaran yang didasarkan pada hubungan stimulus – respons ini, Watson mengemukakan dua prinsip penting yaitu 1 recency principle prinsip kebaruan, dan 2 frequency principle prinsip frekuensi. Menurut recency principlejika suatu stimulus baru saja menimbulkan respons, maka kemungkinan stimulus itu untuk menimbulkan respons yang sama apabila diberikan umpan lagi akan lebih besar daripada kalau stimulus itu diberikan umpan setelah lama berselang. Menurut frequency principle apabila suatu stimulus dibuat lebih sering menimbulkan respons, maka kemungkinan stimulus itu akan menimbulkan respons yang sama pada waktu yang lain akan lebih dasarnya, Watson menolak pikiran dan kesadaran sebagai subjek dalam psikologi dan mempertahankan perilaku behaviour sebagai subjek 3 Prinsip dalam aliran behaviorisme1Menekankan respon terkondisi sebagai elemen atau pembangun pelaku. Kondisi adalah lingkungan external yang hadir di kehidupan. Perilaku muncul sebagai respons dari kondisi yang mengelilingi manusiadan hewan. 2 Perilaku adalah dipelajari sebagai konsekuensi dari pengaruh lingkungan maka sesungguhnya perilaku terbentuk karena dipelajari. Lingkungan terdiri dari pengalaman baik masa lalu dan yang baru saja, materi fisik dan sosial. Lingkungan yang akan memberikan contoh dan individu akan belajar dari semua itu.3Memusatkan pada perilaku hewan. Manusia dan hewan sama, jadi mempelajari perilaku hewan dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku Abdul. Psikolinguistik Kajian teoritik. Jakarta Rineka Cipta, 2009. Lihat Pendidikan Selengkapnya . 167 412 93 472 493 376 0 11

apa itu guardian dan watson